WEBINAR OT : UPDATED PEDIATRIC FRAME OF REFERENCE (INTRODUCTION TO PRINCIPLE AND APPLICATION)








Minggu 5 Februari 2023, Ikatan Okupasi Terapis Indonesia Cabang Makassar (DPC IOTI Makassar) menyelenggarakan webinar online melalui aplikasi zoom dengan topik “ Updated Pediatrci Frame of Reference: introduction to Principle and Application”. Terdapat tiga Frame of Reference yang dibahas dalam webinar ini yaitu: SCOPE-IT, Four-Quadrant of Facilitated Learning (4MQ) dan Development of Handwriting Frame of Reference. Pada kesempatan kali ini, penyelenggara mengundang pembicara yaitu, Erayanti Saloko, PhD. Ot yang merupakan seorang dosen di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta yang baru saja menyelesaikan Pendidikan doctoral di Tokyo Metropolitan University (TMU). Webinar dipandu oleh moderator, Nita Roso Dwi Mahanani, S.ST.OT,M.Kes seorang Okupasi Terapis disalah satu pusat pelayanan Okupasi Terapi di Kendari dan disponsori oleh Ayasha Store dan kolaborasi media partner bersama Wanna Be An OT dan Belajar Terapi Okupasi (BeTo).


Sebelum menjelaskan tentang masing – masing Frame of Reference, pembicara menyampaikan bagaimana penerapan Frame of Reference dalam praktik okupasi terapi dan perbedaan dari 5 major trend yang sering ditemui okupasi terapis yaitu, Theory, Model, Frame of Reference, Framework dan Professional Reasoning. Selain itu pembicara juga memaparkan contoh kasus dan bagaimana penerapan Frame of Reference dalam kasus tersebut. Diakhir pemaparan, pembicara menekankan untuk mempertimbangkan okupasi klien dalam setiap tujuan terapi dan tidak hanya berfokus pada factor klien saja.


Frame of Reference pertama yang dijelaskan pembicara adalah Synthesis of Child, Occupational Performance and Environment In Time atau disingkat dengan SCOPE-IT yang merupakan kerangka acuan yang menggunakan okupasi sebagai sarana dan tujuan dalam proses terapeutik yang berfokus pada orang, lingkungan, dan kinerja okupasi. Dalam kerangka acuan ini terapis berperan sebagai fasilitator dari occupational engagement melalui penggunaan occupation as a means untuk mencapai okupasi yang dituju dan occupation as an ends untuk memaksimalkan occupational performance pada anak. The SCOPE-IT memandang wellness lebih holistic yang meliputi work and productivity, play and leisure, rest and sleep and ADL.

Four Quadrant Model of Facilitated learning (4QM) adalah kerangka acuan kedua yang dipaparkan oleh pembicara. Kerangka acuan ini menggunakan strategi belajar-mengajar yang efektif untuk meningkatkan kompetensi dalam mencapai outcome berupa ketrampilan atau kompetensi tertentu. Four Quadrant of Facilitated Learning menekankan pentingnya perkembangan otonomi pada anak sehingga anak mampu untuk berfikir, merasakan, membuat keputusan, dan bertindak sendiri. Adapun empat quadrant dalam kerangka acuan ini yaitu Direct, Facilitator-Initiated Strategies (Quadrant 1), Indirect, Facilitator-Initiated Strategies (Quadrant 2), Direct, Learner-Initiated Strategies (Quadrant 3), Indirect, Learner-Initiated Strategies (Quadrant 4). 

Kerangka acuan terakhir yang dibahas adalah Development of Handwriting Skills yang merupakan kerangka acuan yang diterapkan untuk anak yang mengalami kesulitan saat menyalin tugas tertulis ke kertas untuk mengkomunikasiakan ide – ide mereka kepada orang lain termasuk guru, orang tua dan teman. Terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan dalam penerapa kerangka acuan ini penggunaan symbol dalam aktivitas gambar, grasping dalam menulis, menggunakan alat tulis, dan writing legibility.

Melalui webinar ini, para peserta mendapatkan informasi tentang penerapan kerangka acuan yang belum banyak dibahas dalam diskusi maupun webinar sehingga secara tidak langsung dapat memperluas wawasan peserta dan meningkatkan kemampuan pelayanan okupasi terapis.

Penulis : Siti Ainatul Lailiah @Lelysitii


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH OKUPASI TERAPI

Sejarah Okupasi Terapi di Indonesia Oleh Salah Satu Pioneer Okupasi Terapi Indonesia

Ikatan Mahasiswa Okupasi Terapi Indonesia Menggelar Kongres Nasional Ke - V Di Surakarta